1. Tujuan [Kembali]
- Memenuhi tugas aplikasi elektronika C
- Menjelaskan prinsip kerja rain sensor dan NJFET
- Mensimulasikan rangkaian wiper mobil otomatis
2. Alat dan Bahan [Kembali]
Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
- Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya kabel grounding yang terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke badan setrika.
- Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk pernangkal petir pemasangannya harus terpisah.
- Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
- Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.
- Bila kabel grounding berfungsi sebagai penghantar arus, maka alat yang mendeteksi adanya arus sisa atau arus bocor adalah ELCB. ELCB ini adalah sebagai proteksi instalasi listrik sebagai pencegah arus bocor. Untuk lebih jelasnya bisa lihat ulasannya pada ELCB Pengaman Arus Bocor.
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
Beberapa jenis resistor yang diketahui, jenis resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR (Light Dependent Resistor) dan resistor yang nilai resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya PTC (Positive Thermal Coefficient) serta resistor yang nilai resistansinya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas yang namanya NTC (Negative Thermal Coefficient).
5. MOSFET
Transistor bipolar: (a) simbol skematik PNP, (b) phisik PNP, (c) simbol skematik NPN, (d) fisik NPN |
3. Dasar Teori [Kembali]
Rain sensor atau sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi terjadinya hujan atau tidak. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal berupa logika ‘on’ dan ‘off’. Sehingga ketika sensor mendeteksi adanya hujan, wiper mobil secara otomatis akan berfungsi tanpa harus mengaktifkan saklar manual.
Sensor hujan juga mampu mengatur kecepatan wiper saat menyeka air hujan di kaca mobil, mulai dari posisi low, intermittent, hingga high speed. Pengaturan tersebut tergantung dari curah hujan yang menerpa kaca mobil.
Komponen Sensor Hujan
- Sensor hujan bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5 centimeter (cm) x 4 cm berlapis nikel.
- Lapisan modul pada sensor mempunyai sigar oksidasi sehingga tahan terhadap korosi.
- IC komputer.
- Terdapat potensiometer yang berfungsi mengatur sensifitas sensor.
- Dua output digital dan analog.
Kualitas Wiper
Sensor hujan juga perlu didukung dengan kualitas wiper. Kualitas penyeka air ini terbagi menjadi tiga jenis.
Wiper Konvensional
Wiper tipe ini terdiri dari braket dan karet. Namun wiper ini akan sulit ditemukan karena umumnya hanya terpasang di mobil-mobil keluaran lawas. Rangka wiper ini masih menggunakan logam.
Wiper Flat-Blade
Karet menjadi bahan dasar wiper jenis ini. Namun dalam kerangka wiper ini diselipkan besi pipih untuk memperkuat kerja wiper. Bobotnya lebih ringan dan memiliki sapuan yang cukup bersih ketika membersihkan kaca.
2. MOSFET (2N7000)
Pada Enchancement Mode (E-MOSFET), P-Channel MOSFET akan memutus terminal Source dan Drain ketika nilai tegangan pada VGS-nya sama dengan nol.
Namun, jika ditambahkan nilai negatif pada VGS maka akan membuat terminal Source dan Drain terhubung. Jadi semakin besar tegangan negatif pada terminal Gate maka arus Drain akan meningkat.
Pada Depletion Mode (D-MOSFET), P-Channel MOSFET akan menghubungkan terminal Source dan Drain ketika nilai tegangan pada VGS-nya sama dengan nol.
Namun, jika ditambahkan nilai positif pada VGS maka akan membuat kanal tersebut terputus atau OFF.
3. Touch Sensors
3. Relay
- Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
- Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)
- Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
Untuk lebih jelas mengenai Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan Throw, silakan lihat gambar dibawah ini :
Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
- Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
- Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
- Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
- Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
4. Percobaan [Kembali]
Langkah-langkah percobaan :
- Disiapkan alat-alat dan bahan yaitu, 2 sensor hujan (Rain Sensors), power supply, relay 2P, 2 relay 1P, resistor, logicstate, motor, MOSFET 2N7000, baterai, ground, transistor bipolar NPN
- Posisikan 2 buah sensor hujan sesuai ke inginan, lalu pasang logicstate pada testpin sensor
- Pada sensor hujan 1 (kiri), Vcc dihubungkan dengan power supply +5V, GND dihubungkan ke ground, V out dihubungkan ke kaki Gate MOSFET Q1
- Pada sensor hujan 2 (kanan),Vcc dihubungkan dengan power supply +5V GND dihubungkan ke ground, V out dihubungkan ke kaki Gate MOSFET Q2
- Pada masing-masing kaki Gate MOSFET Q1 & Q2 dirangkai baterai paralel dengan kutub negatif sebesar 5 volt.
- Pada DC generator 12 volt kaki drain MOSFET Q1, dihubungkan ke COM relay RL 2 , lalu dari COM relay RL 2 dihubungkan ke kaki drain MOSFET. Pada kaki source MOSFET Q1 dihubungkan ke ground
- Pada DC generator 12 volt kaki drain MOSFET Q2, dihubungkan ke COM relay RL 4 , lalu dari COM relay RL 4 dihubungkan ke kaki drain MOSFET. Pada kaki source MOSFET Q2 dihubungkan ke ground
- Pada masing-masing COM relay RL 2 & RL 4, dihubungkan secara seri motor & baterai 12 volt
- Dipasang touch sensor sesuai keinginan, lalu dipasang logicstate pada testpin touch sensor
- Dihubungkan power 5 volt ke Vcc touch sensor, lalu GND dihubungkan ke ground
- Pada V out touch sensor dihubungkan ke resistor lalu dari resistor dihubungkan ke kaki base transistor NPN Q3
- Pada kaki kolektor NPN Q3, dihubungkan DC generator 12 volt, lalu dari Dc generator dihubungkan ke COM relay 2P, lau dhungkan ke kaki kolektor NPN Q3. Pada kaki emitor dihubungkan ke ground
- Pada COM relay 2P, masing-masing COM relay dihubungkan 2 buah motor paralel, lalu di serikan dengan baterai 12 volt, pada masing-masing motor diparalelkan dengan dioda.
5. Rangkaian [Kembali]
6. Prinsip Kerja [Kembali]
Pada rangkaian aplikasi ini, motor penggerak sebagai penggerak wiper mobil bekerja dengan bantuan perintah sensor hujan dan touch sensor sebagai motor penggerak semprot sabun.
Pada rangkaian rain sensor, dipasang power di bagian Vcc sebesar 5 volt, lalu saat rain sensor berlogika 1, tegangan V out akan diumpankan ke kaki gate MOSFET, pada kaki gate MOSFET dihubungkan ke V out rain sensor, lalu kaki gate dihubungkan paralel dengan kutub negatif baterai untuk memberi umpan tegangan negatif pada kaki gate MOSFET. lalu pada kaki drain MOSFET diberi tegangan sumber DC sebesar 12 volt untuk mengaktifkan relay, lalu tegangan dari kaki drain diteruskan ke kaki source lalu ke ground. Saat sensor aktif terkena hujan, maka MOSFET aktif bekerja sehingga tegangan dari V drain akan mengalir menuju source mengaktifkan relay, sehingga motor pada kedua wiper mobil dapat bekerja.
Pada rangkaian touch sensor diposisikan di dalam mobil yang dirangkai motor semprotan cairan sabun. Sistem kerjanya yaitu saat hujan dan wiper mobil aktif, maka touch sensor mengumpankan tegangan V out 5 volt ke resistor, lalu dari resistor diumpankan tegangan ke kaki base transistor NPN, sehingga transistor aktif bekerja mengaliri tegangan dari kaki kolektor sebesar 12 volt lalu mengaktifkan relay dan diteruskan ke kaki emitor dan ground, sehingga saat relay kaki kolektor aktif, maka dapat mengaktifkan motor sabun cairan pembersih kaca mobil sehingga kaca mobil langsung dibersihkan oleh wiper dan dibilas oleh hujan
7. Video [Kembali]
Video Simulasi Rangkaian Aplikasi Wiper Mobil Otomatis
8. Link Download [Kembali]
File HTML [Download]
File Video Rangkaian [Download]
File Datasheet MOSFET [Download]
File Datasheet NPN Transistor [Download]
File Datasheet Touch Sensor [Download]
File Datasheet Rain Sensor [Download]
File Datasheet Dioda [Download]
File Datasheet Resistor [Download]
File Datasheet Motor DC [Download]